Posts Subscribe to (PUT YOUR BLOG NAME HERE)Comments

3.9.09

Tantangan Tahun Pertama Pernikahan

eramuslim - Tahun-tahun pertama perkawinan adalah masa-masa penyesuaian pasangan dalam meleburkan kepentingan dua kepala dan individu menjadi satu kepentingan atas nama bersama. Di masa ini pasangan memiliki persepsi serba positif mengenai konsep pernikahan. Sikap positif thingking menjadi dasar setiap pasangan dalam mewujudkan kehidupan perkawinan yang ideal seperti yang mereka bayangkan.

Masa-masa pernikahan juga bisa menjadi masa-masa penuh cobaan karena penyesuaian awal ini butuh pengorbanan. Jika berhasil, pasangan akan memasuki tahap berikutnya dengan landasan yang lebih kokoh. Sebaliknya, jika gagal menyesuaikan diri dan menghabiskan banyak energi untuk memahami atau menuntut pasangan agar sesuai dengan harapan, maka perkawinan akan disibukan dengan hal-hal kecil. Kalau dibiarkan akan menjadi besar.

Bagaimana melewati cobaan yang lebih berat di tahun-tahun mendatang, jika pada masa awal saja pasangan tidak saling mendukung. Banyak sekali hal-hal yang dapat menjadi hambatan di tahun-tahun pertama perkawinan. Mulai dari pembagian tanggung jawab rumah tangga, alokasi keuangan, hingga ke masalah sosialisai dengan keluarga besar pasangan.

Dengan mengenali sumber konflik dan tantangan pertama tahun perkawinan, disarankan agar pasangan bisa melakukan introspeksi diri dan segera kembali ke konsep awal pernikahan. Tantangan itu hendaknya justru memperkuat kehidupan rumah tangga untuk memasuki tahap berikutnya yang tak kalah menantang dan bukannya menggoyahkan ikatan.

Tantangan-tantangan yang akan dihadapi adalah seperti:

Sukar melepaskan gaya hidup lajang
Banyak individu yang memasuki gerbang rumah tangga dengan pemahaman bahwa pasangannya akan memahami gaya hidupnya saat melajang. Sebaiknya saling terbuka membicarakan sejauh mana batas toleransi terhadap kebiasaan dan hobby masing-masing.

Ekspektasi berlebih
Umumnya pasangan yang baru menikah membayangkan kehidupan yang serba indah dan pasangan bersikap serba sempurna dalam menjalani hidup berumah tangga. Seseorang terpaksa menahan kecewa, karena pasangannya yang dulu ia bayangkan saat masih pacaran ternyata berbeda dengan setelah menikah. Jangan berharap terlalu tinggi terhadap pasangan, karena akan kecewa dan putus asa jika arapannya tak terpenuhi. Sebaiknya menerima kenyataan yang ada. Anggaplah kekurangan itu sebagai anugrah dan tantangan bagi kita untuk mengimbanginya dengan kelebihan kita.

Sukar menyatukan pendapat
Tak sedikit pasangan yang baru menikah menghabiskan waktu berduanya dengan berargumentasi membicarakan hal-hal yang tak terlalu penting. Saat baru menikah pasangan masih mempertahankan egonya masing-masing. Sebelum menikah mereka bertindak memutuskan sendiri. Namun setelah menikah semua keputusan diambil harus dengan kesepakatan bersama. Tidak ada salahnya bila masing-masing belajar berkompromi dan mengalah demi kesenangan yang lain.

Sulit beradaptasi
Tingkat keluasan bersosialisasi seseorang berbeda-beda. Ada yang mudah masuk kelingkungan yang lebih besar tapi ada juga yang tidak. Bila seseorang sulit membaur dengan keluarga pasangannya, sebaiknya si suami/isteri memberi pengertian kepada pasangannya, bahwa keluarganya adalah keluarga pasangannya juga. Sebaiknya pasangan juga tidak terlalu menuntut adaptasi secepat kilat dari pihak yang lain. Bagaimanapun lingkungan baru yang besar membutuhkan perjuangan sendiri untuk bisa masuk ke dalamnya.

Uangku, uang kita
Pasangan yang berkarir sebelum menikah mengalami banyak benturan mengenai keuangan bersama setelah memasuki gerbang rumah tangga. Keuangan rumah tangga modern yang makin fleksibel sebenarnya jauh memudahkan pasangan yang sama-sama berpenghasilan sendiri untuk berkompromi. Tinggal pilih, mau tabungan bersama atau pembagian pembiayaan rumah tangga berdasarkan pos-posnya.

Terusik masa lalu
Setelah menikah, sebaiknya masa lalu disimpan didalam hati saja. Bila bagian dari masa lalu kembali mengusik setelah kita berumah tangga, yang harus diingat adalah tanggung jawab terhadap komitmen pernikahan dengan pasangan. Biarlah masa lalu menjadi kenangan dan mulailah masa kini dengan harapan baru menuju masa depan yang bahagia. (pernikahan.com)

Categories



Widget by Scrapur

1 komentar:

AKSARA ASTRA mengatakan...

Izinkan aku berkomentar ya...
"Cukup bagus dan benar adanya"

Posting Komentar

 

INSPIRASI HARI INI

Kamis, 29 Oktober 2009 (10 Dzulqaidah 1430 H)

”Seorang mukmin tidaklah mengambil faidah yang lebih baik setelah takwa kepada Allah dari isteri yang shalihah; yang jika dia menyuruh isterinya maka isteri itu mentaatinya, jika melihatnya isteri itu menyenangkannya, jika bersumpah atas nama isterinya maka isterinya itu memenuhinya, dan jika suami tidak di rumah maka isteri itu menjaga harta dan kehormatan suaminya.” Diriwayatkan oleh Ibnu Majah, hadits no. 1847







Sabtu, 14 November 2009 (26 Dzulqaidah 1430 H)

”Kepada segenap umat muslim di seluruh dunia Selamat menunaikan ibadah haji, semoga menjadi haji mabrur. AMIN..”







Selasa, 17 November 2009 (29 Dzulqaidah 1430 H)

”Terkadang apa yang dipandang oleh mata terlihat baik padahal sesungguhnya buruk menurut pandangan Allah, jika telah seperti ini tinggalah pasrah dan sabar menanti segala ketetapan terbaik yang dipilihkan oleh Tuhan Allah SWT, tetap ikuti cerita kehidupan ini yang penuh dengan episode yang berbeda. Semoga Tetap Semangat”







Kamis, 19 November 2009 (01 Dzulhijah 1430 H)

”Sukses seringkali datang pada mereka yang berani bertindak, dan jarang menghampiri orang yang penakut yang tidak berani mengambil konsekuensi”
Dark Side Blogger Template Copyright 2009 - Hirupbagja's Blog is proudly powered by Blogger.com Edited By Belajar SEO