A. TINJAUAN PUSTAKA
Kualits benih yang terbaik adalah pada saat benih masak fisiologis karena pada saat benih masak fisiologis maka berat kering benih, viabilitas dan vigornya tertinggi. Setelah masak fisiologis kondisi benih cenderung menurun sampai pada akhirnya benih tersebut kehilangan viabilitas dan vigornya. Kemuduran benih didefinisikan sebagai menurunnya kualitas benih, baik secara fisik maupun fisiologis yang mengakibatkan rendahnya viabilitas dan vigor benih sehingga pertumbuhan dan hasil tanaman menurun. Laju kemunduran benih dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:
1.Merupakan Sifat Genetis Benih
Kemunduran benih karena sifat genetis biasa disebut proses deteriorasi yang kronologis. Artinya, meskipun benih ditangani dengan baik dan faktor lingkungannya pun mendukung namun proses ini akan tetap berlangsung.
2.Karena Faktor Lingkungan
Proses ini biasa disebut proses deteriorasi fisiologis. Proses ini terjadi karena adanya faktor lingkungan yang tidak sesuai dengan persyaratan penyimpanan benih, atau terjadi proses penyimpangan selama pembentukan dan prosesing benih.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kemunduran benih di tempat penyimpanan;
1.Kadar Air Benih Sebelum Disimpan
Kadar air benih yang tinggi dapat meningkatkan laju kemunduran benih dalam tempat penyimpanan Laju kemunduran benih dapat diperlambat, dengan cara kadar air benih harus dikurangi sampai kadar air benih optimum. Kadar air benih optimal, yaitu kadar air tertentu dimana benih tersebut disimpan lama tanpa mengalami penurunan mutu benih. Kadar air optimum dalam penyimpanan bagi sebagian besar benih adalah antara 6-9% (untuk benih kangkung, kubis bunga, caisin, ketimun, cabai, tomat, bayam), 10%-12% untuk benih kacang-kacangan (kadar air untuk benih kedelai, harus dibawah 11% , kadar air untuk kacang panjang 12%), kadar air untuk benih serealia (padi, gandum, jagung dll), sebaiknya dibawah 14%.
2.Suhu Tempat Penyimpanan
Suhu optimum untuk penyimpanan benih jangka panjang terletak antara -18 – 0oC.
3.Kelembaban Tempat Penyimpanan
Kelembaban lingkungan selama penyimpanan juga sangat mempengaruhi viabilitas benih, hal ini disebabkan karena sifat benih yang higroskopis yaitu selalu menyesuaikan diri dengan kelembaban udara disekitarnya. Kelembaban ruang simpan harus diatur sehingga sedemikian rupa sehingga kadar air benih pada keadaan yang menguntungkan untuk jangka waktu simpan yang panjang. Pada kebanyakan jenis benih, kelembaban nisbih ruang penyimpanan antara 50-60%, dan suhu 0-10oC adalah cukup baik untuk mempertahankan viabilitas benih, paling tidak untuk jangka waktu penyimpanan selama 1 tahun.
4.Tempat Pengemasan
Tujuan pengemasan adalah untuk mempertahankan kualitas benih selama dalam penyimpanan dan atau pemasaran, sehingga benih tetap terjamin daya tumbuh dan daya kecambahnya secara normal.
B. HASIL DAN PEMBAHASAN
Untuk mempertahankan kualitas benih salah satunya adalah dipengaruhi oleh tempat pengemasan. Kegiatan pengemasan bertujuan untuk mempertahankan kualitas benih selama dalam penyimpanan dan atau pemasaran, sehingga benih tetap terjamin daya kecambahnya secara normal. Berdasarkan hasil praktikum, terlihat perbedaan hasil pada masing-masing pertumbuhan kecambah dari masing-masing kemasan. Persentase perkecambahan benih dengan kemasan plastik menunjukkan angka 100% artinya bahwa kemasan plastik merupakan kemasan yang tepat untuk penyimpanan benih terutama untuk benih-benih yang akan disimpan lama. Bahan dari kemasan plastik memiliki kekuatan terhadap tekanan, tidak mudah robek dan kedap udara serta mampu menahan masuknya air ke dalam kemasan. Tinggi kecambah benih yang disimpan pada kemasan plastik lebih tinggi dari kecambah-kecambah yang lainnya.
Untuk benih yang disimpan pada kemasan alumunium foil memang persentase benih berkecambahnya sedikit lebih kecil daripada kecambah yang dihasilkan oleh benih dengan kemasan kertas, tetapi coba kita perhatikan jumlah kecambah yang tumbuh normalnya. Pada kemasan kertas jumlah kecambah yang tumbuh normal berjumlah 20 sedangkan kecambah normal yang dihasilkan oleh benih dengan kemasan alumunium foil berjumlah 22. Dari kasus seperti ini dapat ditarik kesimpulan bahwa benih yang dikemas dengan menggunakan alumunium foil lebih baik daripada benih dengan pengemasan menggunakan kertas.
Bahan pengemas yang terbuat dari alumunium foil tidak bersifat porus karena dilapisi bahan plastik di dalamnya, tetapi kekuatan regangan tidak sebaik dengan bahan pengemas plastik. Bahan plastik cenderung lebih kuat sedangkan bahan dari alumunium foil kekuatan terhadap regangan nya sedang sehingga sangat dimungkinkan sekali tempat kemasan mudah rusak dan memungkinkan adanya pertukaran udara dari luar dan uap air ke dalam kemasan sehingga sedikit demi sedikit kualitas benih menurun.
Sedangkan untuk bahan pengemas kertas sangat mudah sekali robek dan bersifat porus sehingga pertukaran gas-gas dari luar ataupun uap air dapat denganmudah terjadi, hal seperti inilah yang mempercepat proses deteriorasi pada benih. Bahan pengemas dari kertas hanya mampu untuk jangka penyimpanan yang relatif singkat.
C. KESIMPULAN
Kemunduran benih merupakan keadaan yang pasti akan terjadi. Kemuduran benih didefinisikan sebagai menurunnya kualitas benih, baik secara fisik maupun fisiologis. Tempat pengemasan merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan kemunduran benih. Tujuan pengemasan adalah untuk mempertahankan kualitas benih selama dalam penyimpanan dan atau pemasaran, sehingga benih tetap terjamin daya tumbuh dan daya kecambahnya secara normal.
Berdasarkan hasil praktikum, terlihat perbedaan hasil pada masing-masing pertumbuhan kecambah dari masing-masing kemasan. Persentase perkecambahan benih dengan kemasan plastik menunjukkan angka 100% artinya bahwa kemasan plastik merupakan kemasan yang tepat untuk penyimpanan benih terutama untuk benih-benih yang akan disimpan lama. Bahan dari kemasan plastik memiliki kekuatan terhadap tekanan, tidak mudah robek dan kedap udara serta mampu menahan masuknya air ke dalam kemasan.
Bahan pengemas yang terbuat dari alumunium foil tidak bersifat porus karena dilapisi bahan plastik di dalamnya, tetapi kekuatan regangan tidak sebaik dengan bahan pengemas plastik. bahan dari alumunium foil kekuatan terhadap regangan nya sedang sehingga sangat dimungkinkan sekali tempat kemasan mudah rusak dan memungkinkan adanya pertukaran udara dari luar dan uap air ke dalam kemasan sehingga sedikit demi sedikit kualitas benih menurun. Sedangkan untuk bahan pengemas kertas sangat mudah sekali robek dan bersifat porus sehingga pertukaran gas-gas dari luar ataupun uap air dapat denganmudah terjadi, hal seperti inilah yang mempercepat proses deteriorasi pada benih.
DAFTAR PUSTAKA
1.Sutopo, Lita. 2004. Teknologi Benih. PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta.
2.Kuswanto, Hendarto. 1996. Dasar-Dasar Teknologi dan Sertifikasi Benih.. Andi: Yogyakarta.
3.Kartasapoetra, Ance G.2003. Teknologi Benih, Pengolahan Benih dan Tuntutan Praktikum. PT. Rineka Cipta: Jakarta.
29.10.09
Pengaruh kemasan terhadap viabilitas benih
24.10.09
Cinta adalah kekuatan yang mampu
Mengubah duri jadi mawar,
Mengubah cuka jadi anggur,
Mengubah malang jadi untung,
Mengubah sedih jadi riang,
Mengubah setan jadi nabi,
Mengubah iblis jadi malaikat,
Mengubah sakit jadi sehat,
Mengubah kikir jadi dermawan
Mengubah kandang jadi taman
Mengubah penjara jadi istana
Mengubah amarah jadi ramah
Mengubah musibah jadi muhibah
itulah cinta!
Sekalipun cinta telah kuuraikan dan kujelaskan panjang lebar.
Namun jika cinta kudatangi aku jadi malu pada keteranganku sendiri.
Meskipun lidahku telah mampu menguraikan dengan terang.
Namun tanpa lidah, cinta ternyata lebih terang
Sementara pena begitu tergesa-gesa menuliskannya.
Kata-kata pecah berkeping-keping begitu sampai kepada cinta.
Dalam menguraikan cinta, akal terbaring tak berdaya.
Bagaikan keledai terbaring dalam lumpur,
Cinta sendirilah yang menerangkan cinta dan percintaan.
Sumber : Novel Ketika Cinta Bertasbih 2 halaman 68, cetakan ke-1, Nopember 2007
19.10.09
Matahari Sebagai Sumber Energi Bagi Atmosfer
Matahari adalah bintang terdekat dengan Bumi dengan jarak rata-rata 149.680.000 kilometer (93.026.724 mil). Matahari serta kedelapan buah planet (yang sudah diketahui/ditemukan oleh manusia) membentuk Tata Surya. Matahari dikategorikan sebagai bintang kecil jenis G.
Matahari adalah suatu bola gas yang pijar dan ternyata tidak berbentuk bulat betul. Matahari mempunyai katulistiwa dan kutub karena gerak rotasinya. Garis tengah ekuatorialnya 864.000 mil, sedangkan garis tengah antar kutubnya 43 mil lebih pendek. Matahari merupakan anggota Tata Surya yang paling besar, karena 98% massa Tata Surya terkumpul pada matahari.
Di samping sebagai pusat peredaran, matahari juga merupakan pusat sumber tenaga di lingkungan tata surya. Matahari terdiri dari inti dan tiga lapisan kulit, masing-masing fotosfer, kromosfer dan korona. Untuk terus bersinar, matahari, yang terdiri dari gas panas menukar zat hidrogen dengan zat helium melalui reaksi fusi nuklir pada kadar 600 juta ton, dengan itu kehilangan empat juta ton massa setiap saat.
Matahari dipercayai terbentuk pada 4,6 miliar tahun lalu. Kepadatan massa matahari adalah 1,41 berbanding massa air. Jumlah tenaga matahari yang sampai ke permukaan Bumi yang dikenali sebagai konstan surya menyamai 1.370 watt per meter persegi setiap saat. Matahari sebagai pusat Tata Surya merupakan bintang generasi kedua. Material dari matahari terbentuk dari ledakan bintang generasi pertama seperti yang diyakini oleh ilmuwan, bahwasanya alam semesta ini terbentuk oleh ledakan big bang sekitar 14.000 juta tahun lalu.
Matahari adalah sember energi terbentuknya lapisan ozon. Lapisan ozon adalah lapisan di atmosfer pada ketinggian 19 - 48 km (12 - 30 mil) di atas permukaan Bumi yang mengandung molekul-molekul ozon. Konsentrasi ozon di lapisan ini mencapai 10 ppm dan terbentuk akibat pengaruh sinar ultraviolet Matahari terhadap molekul-molekul oksigen. Peristiwa ini telah terjadi sejak berjuta-juta tahun yang lalu, tetapi campuran molekul-molekul nitrogen yang muncul di atmosfer menjaga konsentrasi ozon relatif stabil. Ozon adalah hasil reaksi antara oksigen dengan sinar ultraviolet dari matahari. Ozon di udara berfungsi menahan radiasi sinar ultraviolet dari matahari pada tingkat yang aman untuk kesehatan kita semua.
Matahari merupakan sumber energi pembentukan awan yang merupakan dasar dari pembentukan hujan di atmofser. Matahari menguapkan air yang ada di Bumi atau dapat juga disebut evapotranspirasi. Evapotranspirasi merupakan gabungan peristiwa evaporasi dan transpirasi, kedua proses ini merupakan perubahan air menjadi uap air sebagai hasil pemanasan oleh matahari dari permukaan bumi ke atmosfer. Evaporasi terjadi pada sungai, danau, laut, waduk dan permukaan tanah Transpirasi terjadi pada tanaman melalui sel-sel stomata. Matahari merupakan faktor tertinggi dalam terjadinya proses evapotranspirasi, yaitu sekitar 95% proses terjadinya evapotranspirasi terjadi dengan bantuan matahari.
Dari proses evapotranspirasi inilah yang akhirnya akan berubah menjadi uap air, dari uap air tersebut akan membentuk awan. Lama-kelamaan awan tersebut berkumpul di atmosfer, dan membentuk hujan. Hujan merupakan peristiwa yang penting bagi sumber kehidupan. Pembagian air keseluruh wilayah permukaan di Bumi dapat dilakukan dengan adanya peristiwa hujan.
Jarak matahari dengan Bumi
Jarak matahari ke bumi adalah 93.000.000 mil. Jarak ini dipakai sebagai satuan astronomi. Satu satuan astronomi (Astronomical Unit = AU) adalah 93 juta mil = 148 juta km. Dibandingkan dengan bumi, diameter matahari kira-kira 112 kali diameter Bumi. Gaya tarik matahari kira-kira 30 kali gaya tarik bumi. Cahaya matahari menempuh masa 8 menit untuk sampai ke Bumi dan cahaya matahari yang terang ini dapat mengakibatkan siapapun yang memandang terus kepada matahari menjadi buta.
Suhu
Menurut perhitungan para ahli, temperatur di permukaan matahari sekitar 6000 derajat Celsius namun ada juga yang menyebutkan suhu permukaan sebesar 5500 derajat Celsius. Jenis batuan atau logam apapun yang ada di Bumi ini akan lebur pada suhu setinggi itu. Temperatur tertinggi terletak di bagian tengahnya yang diperkirakan tidak kurang dari 25 juta derajat Celsius namun disebutkan juga kalau suhu pada intinya 15 juta derajat Celsius. Ada pula yang menyebutkan temperatur di inti matahari kira kira sekitar 13.889.000°C. Menurut JR Meyer, panas matahari berasal dari batu meteor yang berjatuhan dengan kecepatan tinggi pada permukaan matahari. Sedangkan menurut teori kontraksi H Helmholz, panas itu berasal dari menyusutnya bola gas. Ahli lain, Dr Bothe menyatakan bahwa panas tersebut berasal dari reaksi-reaksi nuklir yang disebut reaksi hidrogen helium sintetis.
Perputaran Matahari
Matahari berputar 25,04 hari bumi setiap putaran dan mempunyai gravitasi 27,9 kali gravitasi Bumi. Terdapat julangan gas teramat panas yang dapat mencapai hingga 100.000 kilometer ke angkasa. Semburan matahari 'sun flare' ini dapat mengganggu gelombang komunikasi seperti radio, TV dan radar di Bumi dan mampu merusak satelit atau stasiun angkasa yang tidak terlindungi. Matahari juga menghasilkan gelombang radio, gelombang ultra-violet, sinar infra-merah, sinar-X, dan angin matahari yang merebak ke seluruh tata surya.
Bumi terlindungi daripada angin matahari oleh medan magnet bumi, sementara lapisan ozon pula melindungi Bumi daripada sinar ultra-violet dan sinar infra-merah. Terdapat bintik matahari yang muncul dari masa ke masa pada matahari yang disebabkan oleh perbedaan suhu di permukaan matahari. Bintik matahari itu menandakan kawasan yang "kurang panas" berbanding kawasan lain dan mencapai keluasan melebihi ukuran Bumi. Kadang-kala peredaran Bulan mengelilingi bumi menghalangi sinaran matahari yang sampai ke Bumi, oleh itu mengakibatkan terjadinya gerhana matahari.
Manfaat matahari
o Matahari mempunyai fungsi yang sangat penting bagi bumi. Energi pancaran matahari telah membuat bumi tetap hangat bagi kehidupan, membuat udara dan air di bumi bersirkulasi, tumbuhan bisa berfotosintesis, dan banyak hal lainnya.
o Merupakan sumber energi (sinar panas). Energi yang terkandung dalam batu bara dan minyak bumi sebenarnya juga berasal dari matahari.
o Mengontrol stabilitas peredaran bumi yang juga berarti mengontrol terjadinya siang dan malam, tahun serta mengontrol planet lainnya. Tanpa matahari, sulit membayangkan kalau akan ada kehidupan di bumi.
o Dimanfaatkan sebagai energi alternatif. Sel surya dan panel surya dapat menghasilkan energi listrik.
DAFTAR PUSTAKA
o Darmodjo & Kaligis, Ilmu Alamiah Dasar, Pusat Penerbitan Universitas Terbuka, Jakarta, 2004
17.10.09
Edcoustic – Muhasabah Cinta
Intro : Dm C F
Bb Gm A
Dm A
Wahai Pemilik Nyawaku
Dm Gm
Betapa lemah diriku ini
C F
Berat ujian dariMu
Bb A
Kupasrahkan semua padaMu
Tuhan baru kusadar
Indah nikmat sehat itu
Tak pandai aku bersyukur
Kini kuharapkan CintaMu
Reff :
Gm C
Kata-kata cinta terucap indah
F Bb
Mengalir berdzikir dikidung doaku
Gm A Dm
Sakit yang kurasa biar jadi penawar dosaku
Gm C
Butir-butir cinta air mataku
F Bb
Teringat semua yang Kau beri untukku
Gm A Bb
Ampuni khilaf dan salah selama ini ya ilahi
A Dm
Muhasabah cintaku
Tuhan kuatkan aku
Lindungiku dari putus asa
jika kuharus mati
Pertemukan aku denganMu
Lirik Lengkap Disini
FaliQ - Perempuan Cahaya Taman Dzikir
Intro : F#m
F#m D C#m
F#m D C#m C#
F#m D
halus mata di hujan angin mata rindu
Bm C#
menyemai taman dzikir taman do’amu
F#m D
mawar mawar yang indah kirimkan padamu
Bm D
tumbuh merekah hiasi sajadah
Bm E C#
yang terus memanjang pada sisa kala
F#m D
di taman dzikir taman hening ….. —–> edit lagi liriknya
Bm C#
kau temui ribuan perempuan cahaya
F#m D Bm
menjelangnya, memohon untuk merengkuhmu oh sayang
C#
…..merindu
F#m
tlah kau tumpuhkan
C#
penuh awan awan asap
Bm
dan kau dekap pelangi
C#
…….. bahaya
F#m C#
kau fana yang memanjati langit
D E
sifatnya…
A
reff : ditaman taman dzikir..
C#m
taman do’a dan napasmu
F#m D
ditengah perempuan – perempuan cahaya
A E
taman … dengan air mata
A
ditaman taman dzikir
C#m
taman do’a dan napasmu
F#m D
ditengah perempuan – perempuan cahaya
A E
nyala dosa yang tersisa
D E A F#m
demi hasrat abadi….
Puisi : F#m C# D E 2x
Tuhan
bila sujudku padaMu
karna takut neraka
bakar dengan apiMu
bila sujudku padaMu
karna damba surgaMu
tutup untukku surga itu
namun bila sujudku
demi Kau semata
jangan palingkan wajahMu
back to reff
F#m
sungguh kau ada
D
fanakan diammu itu
Bm C#
tetapi tidak cintamu kepadaNya
F#m D
sedang di taman dzikir doa dan napasmu
Bm E
cintamu.. dan kekasih
D E
adalah baka…
Dehearty - Permata Yang Dicari
Intro : Dm Am Bb C
Dm Ab/Gm
Hadirnya tanpa ku sedari
C F
Menggamit kasih cinta bersemi
Ab G
Hadir cinta insan pada ku ini
A
Anugerah kurniaan Ilahi
Dm Ab/Gm
Lembut tutur bicaranya
C F
Menarik hatiku untuk mendekatinya
Ab G
Kesopanannya memikat di hati
A Dm A
Mendamaikan jiwaku yg resah ini
Dm C
Ya Allah jika dia benar untukku
Dm A
Dekatkan lah hatinya dengan hatiku
Dm Gm
Jika dia bukan milikku
C Dm A
Damaikanlah hatiku dengan ketentuan mu
Dm Gm
Dialah permata yang di cari
C F
Selama ini baru ku temui
Bb Gm
Tapi ku tak pasti rencana Ilahi
A Dm
Adakah dia kan ku miliki
Gm C F
Tidak sekali dinodai nafsu
Bb Gm A Dm
Akan ku batasi dengan syariatmu
Jika dirinya bukan untuk ku
Redhakan hati ku dengan ketentuanmu
Bb C Dm
Ya Allah Engkaulah tempat ku bergantung harapanku
Bb C Dm
Ku harap diriku sentiasa di bawah rahmatMu
Pengaruh Perubahan Iklim Terhadap Sektor Pertanian
Beberapa penemuan terakhir mulai memperjelas pengaruh iklim terhadap produksi pertanian. Pada pertemuan The Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) dilaporkan berbagai model simulasi untuk menduga pengaruh perubahan iklim terhadap produksi tanaman. Pengaruh pada produksi pertanian dapat disebabkan paling tidak oleh pengaruhnya terhadap produktivitas tanaman, pengaruh terhadap organisme pengganggu tanaman, dan kondisi tanah.
Berdasarkan tipe fotosintesis, tumbuhan dibagi ke dalam tiga kelompok besar, yaitu C3, C4, dan CAM (crassulacean acid metabolism). Tumbuhan C4 dan CAM lebih adaptif di daerah panas dan kering dibandingkan dengan tumbuhan C3. Namun tanaman C3 lebih adaptif pada kondisi kandungan CO2 atmosfer tinggi.
Sebagian besar tanaman pertanian, seperti padi, gandum, kentang, kedelai, kacang-kacangan, dan kapas merupakan tanaman dari kelompok C3. Tanaman pangan yang tumbuh di daerah tropis, terutama gandum, akan mengalami penurunan hasil yang nyata dengan adanya kenaikan sedikit suhu karena saat ini gandum dibudidayakan pada kondisi suhu toleransi maksimum. Negara berkembang akan berada pada posisi sulit untuk mempertahankan kecukupan pangan.
Perubahan iklim akan memacu berbagai pengaruh yang berbeda terhadap jenis hama dan penyakit. Perubahan iklim akan mempengaruhi kecepatan perkembangan individu hama dan penyakit, jumlah generasi hama, dan tingkat inokulum patogen, atau kepekaan tanaman inang. Menurut Wiyono3 pengaruh iklim terhadap perkembangan hama dan penyakit tanaman dapat dikategorikan ke dalam tiga bentuk, yaitu (1) eskalasi, di mana hama-penyakit yang dulunya penting menjadi makin merusak, atau tingkat kerusakannya menjadi lebih besar; (2) perubahan status; dan (3) degradasi. Patogen yang ditularkan melalui vektor perlu mendapat perhatian penting, kerusakan tanaman akan menjadi berlipat ganda akibat patogen dan serangga vektornya (Ghini 2005, Garrett et al. 2006). Peningkatan suhu udara merangsang terjadinya ledakan serangga vektor. Oleh karenanya penyebaran dan intensitas penyakit diduga akan meledak. Indonesia memiliki beberapa penyakit penting yang ditularkan oleh vektor seperti virus kerdil pada padi, CVPD pada jeruk, dan yang lainnya. Selain mempengaruhi pertumbuhan dan aktivitas vektor, peningkatan suhu juga mendorong aktivitas patogen tertentu. Patogen yang memiliki adaptabilitas pada suhu yang cukup luas akan mudah beradaptasi dengan peningkatan suhu udara.
Menyimak kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi di atas, wajar apabila orang yang tinggal di sekitar daerah tropis merasa khawatir atas terjadinya perubahan iklim. Namun, apakah mungkin perubahan iklim ini dapat diatasi hanya dengan perbaikan lingkungan di daerah tropis? Padahal penyumbang masalah terjadinya perubahan iklim bukan hanya akibat konversi hutan atau lahan budi daya pertanian. [Warta Biogen Vol. 3, No. 3, Desember 2007]
DAFTAR PUSTAKA
• [Warta Biogen Vol. 3, No. 3, Desember 2007]
• (Ghini 2005, Garrett et al. 2006)
• www.balitbangtan.go.id
14.10.09
KADAR AIR BENIH
Penentuan kadar air benih dari suatu kelompok benih sangat penting untuk dilakukan. Karena laju kemunduran suatu benih dipengaruhi pula oleh kadar airnya. Di dalam batas tertentu, makin rendah kadar air benih makin lama daya hidup benih tersebut.
Penetapan kadar air adalah kandungan air dalam benih yang diukur berdasarkan hilangnya kandungan air tersebut dan dinyatakan dalam persentase terhadap berat asal contoh benih. Kadar air optimum dalam penyimpanan bagi sebagian besar benih adalah antara 6%-8%.
Kadar air yang terlalu tinggi dapat menyebabkan benih berkecambah sebelum ditanam, sedangkan dalam penyimpanan menyebabkan naiknya aktifitas respirasi yang dapat berakibat terkurasnya cadangan makanan dalam benih karena proses respirasi merupakan proses katabolisme dimana terjadi perombakan zat makanan. Tetapi perlu diingat bahwa kadar air benih yang terlalu rendah akan menyebabkan kerusakan pada embrio.
Tujuan penetapan kadar air benih adalah untuk mengetahui kadar air benih sebelum disimpan dan untuk menetapkan kadar air yang tepat selama penyimpanan dalam rangka mempertahankan viabilitas benih tersebut.
Benih yang akan di uji kadar airnya diambil dari contoh kirim. Untuk benih yang dihancurkan, berat minimal contoh kirim adalah 100 gram. Sedangkan untuk benih yang tidak dihancurkan, berat minimumnya adalah 50 gram. Contoh kirim ini kemudian dijadikan contoh kerja. Karena alat yang digunakan untuk menetapkan kadar air benih berupa cawan porselen maka, berat contoh kerja yang digunakan untuk wadah yang berdiameter < 8 cm adalah 4-5 gram sedangkan untuk wadah yang berdiameter > 8 gram digunakan c.k 10 gram.